Aceh selain terkenal dengan pesona alamnya yang indah dan kekayaan akan budayanya, Aceh juga begitu terkenal dengan mempercayai beberapa mitos yang memang sangat identik dengan negara Indonesia.
Mitos yang berkembang terus dipercayai hingga hari ini. Tidak terdapat sejarah pasti akan beragam mitos yang ada di dalam kehidupan masayarakat Aceh yang terkenal begitu ramah dan saling mendukung satu sama lainnya.
Apa saja mitos klasik di Aceh yang masih dipercaya? simak sajian khas
intipaceh.com berikut ini :
1. Ketimpa sial jika ada biawak lewat di depan mata
"Budi sedang jalan-jalan dengan sepedanya di perkebunan kelapa sawit. Tiba-tiba ada seekor biawak lewat di depan Budi, Budi kaget dan meludah sekali ke sisi kirinya".
Perilaku yang dilakukan oleh budi tersebut dengan meludah ke kiri disaat ada biawak melintas tepat di hadapannya merupakan sebuah perilaku yang sampai hari ini masih bisa kita temui di Aceh. Biawak yang melintas dihadapan dianggap sebagai pembawa sial yang dapat mengganggu aktifitas seseorang yang dilaluinya. Untuk menghindari kesialan tersebut, orang yang melihat biawak yang melintas dihadapannya sangat dianjurkan untuk meludah. Jumlah ludahan yang harus dikeluarkan oleh seseorang sampai dengan hari ini belum ada kesepakatan bakunya.
2. Kupu-kupu masuk ke rumah pertanda ada tamu yang akan datang
"Budi, lihat itu kupu-kupu dari tadi asik terbang di ruang tamu, sepertinya sebentar lagi akan ada tamu yang datang" ujar Pak Chik kepada Budi cucunya tercinta.
Entah darimana asalnya kupu-kupu dikaitkan dengan tamu. Tetapi begitulah kenyataan yang ada di Aceh sampai dengan hari ini. Setiap ada kupu-kupu yang masuk ke rumah selalu dikaitkan dengan kedatangan tamu.
Sebenarnya rumah orang Aceh tidak perlu ada kupu-kupu yang masuk deh. Tanpa ada kupu-kupu rumah orang Aceh memang selalu ramai tamu dan selalu terbuka menyambut siapa saja yang mengucapkan salam ingin duduk ngobrol bersama disana Baca : Memuliakan tamu adat Aceh perintah Nabi
3. Harus sedekah garam sehabis menabrak kucing
Budi lagi duduk di warung dekat jalan raya di sudut kota Meulaboh. tiba-tiba ada seorang remaja menghampiri budi yang sudah lama berjualan disitu. "bang..ada jual garam gak bang? saya habis menabrak kucing barusan di depan Masjid Agung Meulaboh dengan kereta saya (orang Aceh menyebut motor dengan istilah kereta).
Di Aceh sampai dengan hari ini masih sangat mempercayai mitos yang satu ini. Jika menabrak kucing maka pelakunya harus memberi sedekah kepada orang-orang berupa beberapa bungkus garam. Dan bahkan ada yang lebih parah lagi, tidak cukup hanya dengan sedekah garam. Pelaku yang menabrak kucing harus membungkus kucing yang sudah mati tersebut dengan baju yang sedang ia kenakan sebagai kain kafan sebelum kucing dikuburkan.
Menyayangi kucing memang sebuah perbuatan mulia. Tetapi jika dikaitkan dengan kemalangan akan menimpa setelah menabrak kucing tanpa menghiraukannya memang sedikit membuat kita garuk-garuk kepala.
4. Salah satu akan meninggal dunia jika berfoto bertiga
Kasian banget nasib keluarga baru yang hanya memiliki seorang anak. Mereka divonis tidak akan bisa ke studio foto selamanya untuk membuat foto keluarga. Hanya ada satu jalan untuk kasus yang satu ini. Si ayah harus mencari mama satu lagi alias berpoligami agar bisa mengabadikan foto keluarga yang sudah genap menjadi empat orang :).
|
Seandainya mereka lakukan di Aceh (santabanta.com) |
Abaikan candaan di atas. Di Aceh memang masih ada yang percaya dengan bahayanya foto bertiga. Sebenarnya mau foto bersama berapa orang, ajal itu juga pasti bakal datang kok.
5. Bagi gadis yang suka duduk di depan pintu akan mendapatkan suami tua
Percaya atau tidak. Di Aceh masih ada mitos tentang bahayanya duduk di depan pintu bagi seorang anak gadis. Anak gadis yag duduk di depan pintu dipercayai akan mendatangkan jodoh yang sudah berumur alias tua.
Sebenarnya urusan jodoh itu telah Allah atur dengan sebaik-baiknya tanpa ada hubungannya sama sekali dengan posisi duduk si anak gadis yang cantik rupa.
Itulah beberapa mitos klasik di Aceh yang masih dipercaya. Percaya tau tidak silahkan tanya hati diri yang paling dalam tanpa tersentuh asap kereta (kereta alias motor). Baca Juga : Perbedaan Aceh Dengan Provinsi Lain Yang Ada Di Indonesia
2 komentar
Mantap
Pura pura mantap itu bu :)
EmoticonEmoticon