Lamno merupakan sebuah daerah yang terletak di Aceh Jaya. Di Lamno banyak sekali hal yang begitu menarik, keindahan pantai dan kenikmatan duriannya menjadi beberapa diantara sekian banyak pesona lainnya. Meski Lamno menyimpan ribuan keindahan alam tetap saja yang menjadi nama Lamno begitu sering terdengar adalah karena disana terdapat warganya yang mirip dengan bangsa portugis dengan ciri khas mata birunya.
Setelah Tsunami melanda, keberadaan keturunan portugis yang terdapat di Lamno semakin sedikit. Banyak diantara mereka yang telah meninggal dunia ketika ombak datang menerjang tanoh Po Teumeureuhom tersebut.
Menurut teman sebangku kuliah saya dulu di Kuta Raja (nama lain kota Banda aceh) bernama Teuku Fuadi putra asli Lamno Jaya, keberadaan warga keturunan portugis dan si gadis mata birunya sekarang sudah masuk kategori limited edition.
Selain karena faktor tsunami yang membuat warga keturunan portugis semakin sedikit. Faktor banyak diantara mereka yang memilih untuk merantau juga ikut andil di dalamnya. "Sekarang mereka hanya sedikit, tidak sebanyak dulu (sebelum tsunami). Mereka banyak yang meninggal waktu tsunami. Dan ada beberapa orang dari mereka pergi merantau untuk bekerja dan pergi meninggalkan kampung karena menikah dengan orang di luar daerah Lamno" kata seorang bapak-bapak yang usianya tidak lagi muda dengan logat bahasa Aceh yang masih sangat kental.
Menurut sejarah. Awal mula munculnya keturunan portugis di Lamno Jaya adalah ketika bangsa portugis mendarat di Lamno (sekitar tahun 1492-1511). Para bangsa Portugis ketika itu diceritakan mengalami kerusakan kapal mereka, mereka tidak diizinkan mendarat di Lamno sampai mereka harus menyerah kepada raja Daya.
Hari demi hari para bangsa Portugis berbaur dengan masyarakat pribumi Lamno yang ketika itu merupakan sebuah daerah yang kaya akan rempah-rempah yang berkualitas. Bangsa Portugis diajarkan bahasa Aceh dan adat istiadat Aceh. Dan mereka dibenarkan untuk menikahi pribumi dengan sebuah syarat yang sangat sederhana yaitu memeluk agama Islam. Dari situlah awal mula terlahir gadis mata biru keturunan portugis di Lamno Jaya.
Sebagai pelengkap saya akan berikan beberapa foto keindahan alam kampung si gadis mata biru keturunan Portugis di Lamno Jaya sebagai hiburan waktu rehat teman-teman semua :
Jalanan indah dihimpit gunung dan laut menawarkan sensasi berbeda untuk berkunjung ke Lamno Aceh Jaya |
Kerbau ini dilepas begitu saja di area yang sangat luas jauh dari jalan raya tepat di bawah gunung Geurutee tempat singgahan wisatawan yang berkunjung ke Lamno Aceh Jaya |
Tidak hanya kerbau ternyata yang menjadi idola peliharaan warga Lamno Aceh jaya, Sapi juga termasuk dalam ketegori binatang peliharaan warga disana. |
Langit biru perlahan berubah menjadi gelap, pertanda sang malam mau menyapa. Kampung si Portugis di Lamno Jaya masih saja enak di pandang mata. Semoga Lamno Jaya selalui dalam lindungan-Nya |
Dari kios tempat kita singgah, kita dapat melihat dua pulau kecil yang dulu merupakan perkampungan warga yang sekarang hanya tersisa batang kelapa dan sarang burung walet saja. |
Itulah sepengggal kisah dari kampung si gadis mata biru keturunan Portugis di Lamno Jaya. Semoga kita dapat berkunjung kesana dan jika beruntung akan mendapatkan gadis dan perjaka keterunan portugis dari Naggroe Daya. Sebelum saya akhiri saya ingin berpesan "tetap waspada. Karena sekarang banyak gadis mata biru palsu yang berkeliaran di beberapa sudut kota, awas jangan terkecoh" Baca Juga : Peumulia Jamee, Adat Aceh Perintah Nabi
1 komentar
mampir....
lamno.blogspot.com
EmoticonEmoticon