Wednesday 20 July 2016

Peumulia Jamee, Adat Aceh Perintah Nabi

Saya jadi teringat tentang sebuah iklan mempromosikan wisata Aceh yang ditayangkan di salah satu stasiun televisi lokal Aceh. Di dalam iklan tersebut terselip sebuah pesan agar orang Aceh terus bisa menjaga adatnya di dalam Peumulia Jamee (memuliakan tamu).

Orang Aceh memang sangat terkenal di dalam keramahan mereka memuliakan tamunya. Jika bertandang ke Aceh tidak usah khawatir akan kelaparan dan tidak tersedianya tempat tidur. Semua itu bisa teratasi dengan sikap orang Aceh yang sangat baik di dalam memperlakukan tamunya.

Ternyata adat Peumulia Jamee yang sampai hari ini masih dijaga oleh orang Aceh dengan baik merupakan wujud ketaatan orang Aceh akan perintah Nabi Muhammad SAW dalam memperlakukan para tamunya.

Peumulia Jamee, adat Aceh perintah nabi
Salah satu menu masakan khas Aceh (blog.hulaa.com)

Di dalam sebuah Hadits Rasulullah bersabda : barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya ia memuliakan tamunya. 

Salah satu cara yang paling lazim dilakukan oleh orang Aceh di dalam memuliakan tamunya adalah dengan cara menghidangkan makanan-makanan yang lezat di santap, gule pliek ue misalnya yang akan menjadi menu andalan yang cuma ada di Aceh Serambi Mekkah.

Orang Aceh itu bahkan rela menyembelih ayam kesayangan mereka jika ada tamu yang datang. Meski sehari-hari mereka  cuma makan nasi aking dan garam tetapi  ketika ada tamu yang datang orang Aceh akan Meh-moh (sibuk) mempersiapkan hidangan terbaik, bahkan mereka rela berhutang untuk membuat tamunya terasa begitu dimuliakan.

Kemudian untuk urusan tidur orang Aceh juga menyediakan fasilitas kelas wahid untuk si tamunya. Orang Aceh rela tidur di ruang tamu jika rumahnya hanya memiliki satu kamar saja, tamu tetap menjadi yang utama.

Jika hari-hari biasa untuk diri sendiri hanya menggunakan sprei  tikar Oen Seukeu (daun pandan), ketika tamu datang sprei khusus yang disediakan hanya untuk tamu yang tersimpan di lemari akan di keluarkan agar si tamu merasa nyaman dan nyenyak di dalam tidurnya.

Tidak cukup sampai disitu saja. Ketika tamu hendak pulang, orang Aceh kembali akan meh moh (sibuk) memberikan oleh-oleh kepada tamunya. Ada yang memetik buah-buahan yang ada di perkarangan rumahnya, ada yang menangkap ayam peliharaannya, ada yang memberi boeh Sunti (asam khas Aceh), dan bahkan ada yang bingung mau kasih apa sampai akhirnya memberi piring kaca agar dibawa pulang oleh tamunya.

Itulah adat orang Aceh di dalam memuliakan tamunya. Sehingga tidak heran setiap kaki yang sudah terpijak di Aceh akan merasa sulit untuk meninggalkannya. Semoga bermanfaat dan mari kita terus lestarikan adat Peumulia Jamee Perintah Nabi sehingga Aceh tidak kehilangan tamunya. Baca Juga : Mewujudkan Wisata Halal di Aceh





EmoticonEmoticon