Wednesday 13 July 2016

Kekuatan Rahasia Aceh Dalam Mengalahkan Belanda

Pada tanggal 18 Februari 1873, pemerintah Belanda memberikan intruksi untuk menyerang Aceh. Belanda sepertinya sudah kehilangan kesabaran akan Aceh yang terus menunjukkan sikap yang tidak bersahabat dengan Belanda.

Gubernur Jenderal Lauden pada 4 Maret 1873 mengirim ultimatum kepada Aceh agar dalam waktu 24 jam mau mengakui kedaulatan Belanda, jika tidak berarti orang Aceh lebih suka memilih jalur peperangan.

Di dalam sebuah surat Lauden mengutarakan rasa muaknya terhadap Aceh. "Kebijakan Aceh yang membingungkan mengenai pemerintah Belanda harus diakhiri. Aceh tetap merupakan titik lemah kita sepanjang menyangkut Sumatra. 

Sabtu tanggal 8 April 1873, langit masih gelap gulita, terlihat banyak sekali kapal Belanda menuju Aceh. Lonceng peperangan telah berbunyi, tak kurang Belanda mengirimkan sekitar 30.000 serdadu untuk membumi hanguskan Aceh.

Peta Provinsi Aceh (tutwurihandayani.web.id)

Belanda dengan bangganya dan penuh rasa percaya diri akan dengan mudah mengalahkan Aceh. Tetapi prediksi Belanda yang sudah lama muak dengan Aceh salah total. Orang Aceh sama sekali tak gentar dengan jumlah pasukan elit Belanda yang siap memangsa siapa saja yang mereka lihat.(Rizki Ridyasmara, Gerilya Salib Di Serambi Mekkah;Jakarta;Pustaka Al-Kautsar;2006;hal 60)

Berbekal dengan semangat mempertahankan agama Islam di Aceh, masyarakat Aceh dengan perlengkapan senjata seadanya dengan gagah berani melawan penjajahan Belanda. Tak hanya lelaki, kaum perempuan juga begitu bersemangat dalam mempertahankan agama dan warwah Aceh.

Akhir cerita Belanda benar-benar kehilangan harga dirinya di depan orang Aceh. Banyak tentara mereka tewas di ujung rencong sederhana milik orang Aceh dan 'senjata rahasia' semangat mempertahankan agamanya. 

Allah Akbar, Semoga kita sebagai generasi 2016 mampu memiliki semangat yang sama dengan para pahlawan kita yang sudah lama menjemput syahidnya.


EmoticonEmoticon